Rabu, 11 September 2013

Ironi di linikala-ku

Apakah benar pendapat saya bahwa manusia indonesia ini terlalu mudah di giring dan terlalu mudah taqlid?
Apakah benar pendapat saya jika saya menganggap bahwa ada standart ganda yg di hembuskan orang-orang pintar di linikala twitter saya..para ustadz-ustadz yg berbahasa lembut hingga yg tanpa tedeng aling-aling..

Beberapa minggu lalu ketika di mesir,suriah,dan kawasan timur tengah lain terjadi demo dan pembunuhan muslim oleh muslim yg lain, ramai sekali orang mencaci, mencibir, trenyuh akan kejadian disana..para ustadz pun ramai-ramai mendoakan melalui linikala..bahkan ada yg berani mengkafirkan pihak yg dinilai lebih bersalah karena menggulingkan pemerintah..

Beberapa minggu sebelum itu, di dalam negeri sendiri ada kejadian juga..pengusiran muslim oleh muslim yg lain pula, tapi respon yg ada bertolak belakang dg apa yg terjadi di luar negeri..para ustadz-ustadz yg penuh kalimat kelembutan itu pun membisu,.Beberapa waktu ini kejadian serupa terulang kembali, namun respon yg sama terulang pula, diam seribu bahasa..bahkan ada yg cenderung membela yg mengusir drpd yg terusir..yang terusir lebih berbahaya dg syi'ah nya kata mereka..Padahal pembelaan di negeri yg jauh sana mereka bilang tragedi kemanusiaan..

Bahkan kejadian terbunuhnya muslim (polisi) masih kalah gaung dg kejadian kecelakaan seorang bocah..mereka bahkan lebih memilih berkomentar tentang "vicky-isasi"..

Ya Rabb..apakah yg terjadi di negeri ini? Apakah karena yg terbunuh disini belum sampai dihitungan sepuluh lalu bisa di hiraukan? Apakah yg disini belum terbunuh hingga mereka enggan berdoa? Apakah karena mereka berbeda pandangan sehingga layak di usir dan di buang? Apakah..apakah..apakah..aq tak dapat berkata lagi..

 Apa yang paling berbahaya bagi dunia? Informasi dan Ego menurut saya...

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar