Senin, 05 Agustus 2013

"Abdurrahman bin Auf"

Kajian Shubuh
Oleh: Ustadz Arsalsyah
27 Ramadhan 1434H


Abdurrahman bin Auf atau Ibnu Auf atau Abu Muhammad, begitu beliau kerap disapa. Salah satu dari sepuluh sahabat Rasulullah SAW yang dijamin Rasulullah masuk syurga.

Umurnya 75 tahun, wafat tahun 32 H di masa kekhalifahan Ustman.

Mengenal sosok beliau, perawakannya berbadan tinggi, wajahnya putih bersih..Cara mengenalnya juga mudah krn beliau cara bicaranya cadel karena keempat gigi serinya yg atas dan bawah sudah tanggal.
Dan yg plg kentara lagi, ada dua puluh bekas luka sisa perang Uhud..Yang paling besar dan menganga di bagian kaki yg membuat selama hidupnya terpincang-pincang.

Istimewanya lagi, selain beliau termasuk satu dari sepuluh ahli syurga, Abdurrahman bin Auf juga merupakan orang kedelapan yg masuk Islam setelah: Khadiijah, Ali, Abu Bakar, Ustman, Sa'ad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, serta Zubair bin Awwam..

Abdurrahman bin Auf termasuk pula golongan2 awal yg hijrah. Dan beliau pun termasuk 1 dari 113 ahlul Badar..

AKTIVITAS PERNIAGAAN

Kelebihan yg kita sangat tau adalah kepiawaiannya dalam berdagang. Setiap barang apapun yang dipegang selalu terjual dengan harga yg baik. Sampai dia sendiri heran dan berkata,
"Sungguh bila aku mengangkat sebuah batu maka dibaliknya akan aku temukan berlian."

Namun walaupun sangat kaya raya, beliau sangat bersahaja dan tidak suka bermewah-mewah..Perniagaan bagi beliau tidak hanya semata mendapatkan keuntungan, namun sbg sarana pula utk mendapatkan ridha Allah..

Beliau pun terkenal sbg seorang tak pernah diam. Klo tidak ditemukan di masjid, sedang berjihad di medan perang, atau mengurusi perniagaannya..Beliau tidak pernah lama untuk beristirahat apalagi berleha-leha.

Ketika hijrah, ia tidak membawa apapun kecuali baju yang dikenakan..dan dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi'..salah satu orang terkaya di Madinah.
Dan sejarah pun mencatat kisah indah ukhuwah diantara kedua sahabat ini, ketika Sa'ad bin Rabi' menawarkan utk memberikan setengah hartanya hingga Ibnu Auf dminta utk memilih salah satu dari dua istrinya yg paling menarik baginya, agar diceraikan utk bisa dinikahi. Namun beliau menolak semuanya dan hanya meminta ditunjukkan kemanakah arah pasar.

RAHASIA KEBERKAHAN HARTA

Kenapa perniagaan beliau selalu menguntungkan? Selalu wara' (berhati-hati) dalam menggunakan yg modal dan berniaga. Jangankan meninggalkan yg hitam bahkan yg syubhat! Sehingga hartanya senantiasa berkah..Dari 10 dinar mjd 100 dinar..Dari 100 dinar menjadi 1000 dinar.

Beliau pun menggunakan hartanya tdk hanya utk dirinya sendiri, utk keluarga dan seluruh sanak saudaranya, membayar hutang kaum muslimin, dan tentu berinfak kepada kaum faqir..

Sebuah pesan yg senantiasa diingat beliau, ketika Rasulullah bersabda, "Wahai Ibnu Auf, engkau termasuk golongan orang kaya tp kamu akan masuk ke syurga dg merangkak. Maka pinjamkanlah kepada Allah dg pinjaman yg terbaik..maka pasti Allah akan mempermudah langkahmu nanti.." Sejak itu beliau mjd semakin dermawan..

Suatu hari beliau menjual salah satu tanah seharga 40ribu dinar atau sekitar 100 M..apa yg dilakukan dg uang itu? Tanpa ragu beliau shadaqahkan semua tanpa diambil sepeserpun..

Ibnu Auf pun selalu menjadi donatur nomor satu dalam hal berjihad. Pada suatu hari dikisahkan beliau memberikan 500 ekor kuda utk kebutuhan perang, pdhl hari sebelumnya beliau baru saja selesai memberikan 1500 kuda..

Dan ketika beliau hendak wafat, beliau membuat wasiat tentang harta warisnya yg diminta diberikan pd orang2 berikut:
1. Ahlul Badar yg msh hidup di zaman khalifah Ustman yg jumlahnya msh puluhan, sktr 80an org, msg2 diberikan 400 dinar atau 1M per orang
2. Digunakqn utk melunasi hutang2 seluruh kaum muslimin di kota Madinah
3. Istri Rasulullah yg msh hidup masing2 40rb dinar
4. Memberikan warisan kepada negara sebesar 50rb dinar *bayangkan ada orang yg ngasih warisan ke negara*

Hatta, Khalifah Ustman yg kaya raya sekalipun msh menerima harta warisnya..Khalifah Ustman tdk ragu menerimanya dan menyampaikan bahwa harta Ibnu Auf ini berkah, maka siapapun yg menikmati ia akan mendapatkan keberkahan..

Ibnu Auf adalah seorang yg mudah menangis. Pernah dikisahkan ketika Ibnu Auf Kisah ketika beliau makan bersama dengan penduduk satu kota Madinah, tiba2 beliau menangis krn beliau mengingat dulu Rasulullah dan para sahabat blm pernah makan dg roti gandum terbaik, daging terbaik sprti yg ia akan makan saat ini..

Abdurrahman bin Auf tdk pernah menampakkan kekayaannya, bahkan bila ada pendatang dari luarkota Madinah datang ke rumahnya, niscaya tdk akan ada yg dapat mengenalinya krn sama sekali tdk ada perbedaan antara ia dg pelayan2nya..

RAHASIA KEZUHUDAN 'AUF

Kenapa Abdurrahman bin Auf memiliki akhlak yg demikian?
Karena ia faham betul Nabinya, faham betul hadistnya yg dipesankan kepadanya..

"Berbahagialah orang2 yg bertaqwa lagi kaya raya, bila mereka hadir di tengah umatnya namun tdk dikenali..jika hilang tidak ada yang mengetahui." (Al Hadist)

"Kamu tdk akan pernah bs memuaskan manusia dengan harta yg kamu punya..Kamu hanya bs menundukkan dg keramahanmu, dg wajahmu yg berseri, dgn akhlakmu yg terpuji.." (Al Hadist)

Saking zuhudnya beliau sampai2 ketika Aisyah ra menawarkan sendiri kepadanya,
"Kalau engkau tidak keberatan, ketika engkau meninggal kelak maka jasadmu dapat disemayamkan di halaman rumah kami, bersama makam Rasulullah SAW bersama sahabatnya Abu Bakar dan Umar
bin Khattab."

FYI, dulu aja pas Khalifah Umar menjelang wafat, beliau yg request langsung ke Aisyah utk dimakamkan di tempat tsb..tapi Ibnu Auf ditawarkan langsung!

Namun beliau menolak dan lebih memilih dikuburkan bersebelahan dg sahabat dekatnya Ustman bin Mazhun, karena mereka berdua dulu pernah berikrar siapa wafatnya paling akhir akan menguburkan dirinya di makam salah satu diantara mereka yg wafat terlebih dahulu..Dan Ibnu Auf memilih utk menjalankan ikrar persahabatannya..

PENUTUP

Belajar dari Abdurrahman bin Auf, kita ditampar betul tentang akhlak kita terhadap harta, persepsi kita tentang kekayaan.
Bahwa dalam konsepsi Islam, berbicara ttg kekayaan bukan ttg kepemilikan namun ttg pendistribusian..makin banyak yg dimiliki, makin banyak yg dishadaqahkan..

Bahkan banyak ibadah2 yg dijalankan semata2 utk mendapatkan fadhilah kekayaan..Sholat Dhuha biar kaya, Qiyamul Lail agar kaya, Senin Kamis biar kaya..Sudah tidak menarik kah syurga untuk kita dibandingkan fadhilah2 dunia tersebut?

Semua berawal dari pintu syahwat. Dua pintu orang banyak masuk neraka: mulut (syahwatul kalam) dan kemaluan (syahwatul farji). Mengeluarkan kata2 tercela, jauh dari akhlak terpuji, menggujing..Serta syahwat biologis. Pusat energi syahwat ini terletak diantara keduanya yakni perut (syahwatul butun).

Maka mengendalikan syahwat paling mudah ada dengan mengendalikan nafsu makan kita, mengontrol kalapnya kita di depan hidangan ketika berbuka..Layaknya para salafus shalih terdahulu..

Semoga Ramadhan kali ini mendidik kita untuk mengendalikannya lebih baik lagi..

Sumber: @bigzaman
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar