Selasa, 28 Agustus 2012

Iedul Fitri 1433 H

Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Laa ilaha illa Allah Huwa Allahu Akbar..Allahu Akbar Wa lillahilham..

Allahu Akbar..
Sungguh indah hari yang besar ini, sungguh merinding mendengar suara takbir berkumandang seantero kota jakarta..

Untuk kesekian kali lebaran ini tidak pulang kampung (aka. Mudik) dikarenakan satu dan lain hal..tapi itu bukanlah suatu penghalang berarti untuk tetap meminta maaf dan bersilaturahmi walau hanya lewat sebentuk alat canggih masa kini..

Pun begitu kesedihan tak bertemu dg orang tua buyar tatkala melihat antusias istri dan saudara-saudara di Jakarta ini untuk merayakan Lebaran.

Namun tatkala teringat di belahan bumi lain saudara-saudara muslim kita hanya dapat merayakan hari yg fitri ini dg teror dan ketakutan, hati dan pikiran ini meringis..

Pantaskah kita d sebut sebagai seorang muslim sejati,yg ketika saudara kita sangat membutuhkan bantuan tp kita malah "berfoya2" dan rela macet berjam-jam untuk mudik?
Pantaskah kita di sebut muslim sementara kita menghidangkan banyak kue lebaran dan di sebagian lain bumi ini saudara kita terancam mati kelaparan?
Di terimakah ibadah kita sebulan yg lalu sehingga kita pantas untuk merayakanny dg cara yang berlebihan?

Well,mungkin tradisi,adat,dan kebiasaan sudah mendarah daging yg sulit di rubah..karena mudik juga untuk bertemu Orang Tua dan memuliakan mereka,karena kita juga di anjurkan untuk menghormati tamu, dan karena silaturahmi juga merupakan anjuran Rasulullah SAW,maka kita boleh lah mengatakan..
"Saya Muslim"

Wallahu'alam bisshowab..

Jakarta, 19 Agustus 2011
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar