Kamis, 26 Juli 2012

Halalkah cara kita??

Dengan gundah, seorang wanita menghadap kepada Imam Hambali, minta fatwa dari beliau. "Wahai Imam Hambali, dengarkanlah kisahku ini. Semoga dirimu dan diriku mendapat keampunan Allah,"

Kemudian dia terdiam. "Sesungguhnya saya ini perempuan yang miskin. Saya tidak mempunyai apa-apa kecuali tiga orang anak yang masih kecil. Hidup saya sungguh melarat, hingga kami tidak mempunyai lampu untuk menerangi rumah," sambungnya.

"Untuk membiayai hidup kami anak beranak, saya bekerja sebagai pemintal benang. Saya akan memintal pada waktu malam dan akan menjualnya pada siang hari,"sambungnya lagi. 
"Di manakah suamimu, Bu?" tanya Imam Hanbali. "Ia ada di antara mereka yang menentang Khalifah Al-Mu'tasim yang zalim itu. Dia gugur syahid dalam satu pertempuran dengan pasukan tentera yang hendak menangkap mereka. Sejak itu, hidup kami melarat," jawab wanita itu.

"Teruskan ceritamu," pinta Imam Hambali. "Karena rumah kami tidak ada lampu, maka saya terpaksa menunggu sampai bulan purnama, barulah saya dapat memintal benang," kata wanita itu.

Kemudian dia menyambung ceritanya. "Pada suatu malam, ada kafilah dagang dari Syam datang lalu singgah bermalam, dekat dengan gubuk kami. Mereka membawa lampu yang banyak sehingga cahannya sampai menerangi rumahku. Saya mengambil kesempatan untuk bekerja memintal benang di bawah cahaya lampu mereka".

"Sekarang, pertanyaan saya adalah, apakah uang hasil jualan benang yang saya pintal di bawah cahaya lampu milik kafilah itu, halal untuk saya gunakan?"

Imam Hambali kagum, tercekat mendengar cerita wanita itu.Lalu dia bertanya," Siapakah engkau wahai wanita muda yang sangat berpikir tentang hukum agama di saat umat Islam lalai dan kikir terhadap harta mereka?"

Pelan, wanita itu berkata, "Saya adalah adik perempuan Basyar Al-Hafidz yang meninggal dunia," jawab wanita itu dengan kerendahan hatinya. Mendengar jawaban itu, Imam Hambali menangis tergugu. Janggutnya basah oleh air mata.

Imam Hambali sangat mengenali Basyar Al-Hafidz, seorang gubernur yang beriman dan beramal soleh. Setelah tangisannya reda, maka Imam Hambali pun berkata, " Sesungguhnya saya sangat takut pada azab Allah. Karena itu, berilah saya waktu untuk menjawab pertanyaan kamu itu. Silahkan kembali ke rumahmu, dan besok datang ke sini lagi, Bu."

Imam Hambali memang tidak mau terburu-buru memberikan jawaban, apalagi soal haram dan halalnya sesuatu. 

Pada malam itu, beliau berdoa, bermunajat serta memohon petunjuk pada Allah SWT.
Keesokan harinya, wanita muda itu datang lagi untuk mendengar jawaban dari Imam Hambali.

"Wahai wanita yang solehah. Sesungguhnya kain penutup muka yang engkau pakai itu lebih mulia dari pada sorban yang aku pakai. Kami ini tidak layak untuk disamakan dengan orang tua yang telah mendahului kita. Sesungguhnya kamu seorang perempuan yang berhati luhur, bertakwa dan penuh rasa takut kepada Allah," masygul Imam Hambali berkata, hamper menangis.

"Wahai tuan Imam Hambali. Bagaimana dengan pertanyaan saya semalam?" desak perempuan muda itu.

"Berkenaan pertanyaanmu, sekiranya engkau tidak mendapat izin dari rombongan kafilah dagang itu, maka tidak halal bagimu menggunakan uang dari hasil jualan benang itu," jawab Imam Hambali.

Wanita itu kini sangat sedih, karena sampai hari itu belum mendapat ijin dari rombongan kafilah dagang itu. Dia ingin dan sanggup menemui mereka seorang demi seorang dari rombongan tersebut agar mendapat ijin, hingga dia dapat menggunakan uang yang kini berada di genggamannya.

Malang, rombongan itu telah pergi menjauh, berpencar. Usahanya tampaknya sia-sia. Berita tentang wanita solehah itu akhirnya sampai ke pengetahuan Khalifah Al-Mutawakkil. Beliau sungguh kagum dengan wanita tersebut lalu memberinya uang sebanyak 10 ribu dinar.
Wanita muda itu kembali menemui Imam Hambali sekali lagi lalu bertanya tentang uang hadiah khalifah. " Adakah uang itu halal bagi kami?"

"Khalifah juga pernah memberikan saya uang sebanyak itu. Tetapi saya sedekahkan kepada fakir miskin yang saya temui di jalan," jawab Imam Hambali.

Wanita itu pun mengikuti jejak Imam hambali. Dia memberikan uang tersebut kepada fakir miskin...

** Kisah nyata yang selalu membuatku tercekat...  Sangat.... Sangat malu hati.
Apalagi jika dengan mudahnya kita kerap "membiayakan" sesuatu seolah itu memang jadi hak kita yang sepertinya "HALAL" sebagai auditor, PNS, pejabat negara, anggota DPR, direktur, pegawai swasta, guru, staf, lawyer, notaris, pengusaha, dll...

*** Semoga mengilhami bagi yang membacanya.


Source : Milis Halal-Baik-Enak
Sent from BlackBerry® on 3

Jumat, 20 Juli 2012

1st day

Alhamdulillah..
Puasa hari pertama berjalan lancar..namun memang dunia dah terlalu kotor, menghadap kemanapun di hadapkan pada suatu hal yg lumrah namun menurut agama adl maksiat..
Yah inilah diriku..seorang manusia yg tak pernah luput dari dosa,terlalu menyukai dunia..
Entah hari ini memang belum 1 ramadhan sehingga setan dan iblis masih mampu merayuku?
Ataukah memang dirikulah setan dan iblis itu..
Wallahu'alam..
Astaghfirullahal'adzim..

Tuhan, Allah Yang Maha Pengasih..inilah aku,makhluk ciptaanMU..
Mengaku sebagai hambaMU tapi tak pernah rindu..
Namun selalu KAU menungguku
Tuhan, Allah Yang Maha Perkasa.. Inilah aku,seorang manusia yang penuh dosa..
Yang mengaku takut akan siksa tetapi tak pernah lelah berbuat dosa..
Tuhan, Allah Yang Maha Bijaksana.. Inilah aku, menginginkan surga..
Namun selalu lelah untuk memujaMU..
Ya Tuhanku..
Sesungguhnya tak sampai jua aku hendak meminta kepadaMU..
Namun kepada siapa lagi aku harus meminta?
Maafkanlah aku..
Bimbinglah aku senantiasa d jalanMU
Tak ada kebahagiaan tanpaMU
Ampuni aku
Dekatkanlah aku kepadaMU
Sent from BlackBerry® on 3

Kamis, 19 Juli 2012

Dunia

Padahal dunia adalah sebuah fatamorgana yang terindah. Di dalamnya ada sebuah "surga" tanpa sungai susu / madu yang terus mengalir,tanpa bidadari yg sempurna,tanpa buah-buahan segar yg tak bisa busuk.. tapi manusia bahkan rela menghabiskan sebagian waktunya untuk kesenangan fatamorgana itu,bahkan diriku..
Meskipun dalam lubuk hati yang terdalam aku telah tahu,tapi entah, kenapa godaan itu lebih dari sekedar surga dan neraka..apakah mungkin karena surga dan neraka itu tak nyata? Ataukah memang aku terlalu sombong meremehkan neraka itu?
Entahlah..
Padahal aku tau kita ini hanya penggembira di atas panggung hiburan. Aku tau bahwa hidupku ini hanya menggantikan orang-orang terdahulu..aku tau bahwa hidupku juga nanti bakal tergantikan oleh anak-cucuku..aku tau hidupku akan berakhir suatu saat nanti..aku tau suatu hal tak bermanfaat bagiku..aku tau itu adalah buruk bagiku..aku tau bahwa aku kurang beribadah.aku tau aku tak cukup memohon..aku tau aku jauh..aku tau aku akan terlupa..aku tau aku tak lagi cukup muda..aku tau neraka itu sangat berat siksanya..aku tau surga itu nikmat tiada tara..tapi aku,bahkan dengan ketauanku,tak cukup tau bahwa kehidupan nanti bakal lebih berharga dan istimewa.. Bagaimana anda?
Sent from BlackBerry® on 3

Selasa, 03 Juli 2012

PACARAN

konsekuensi pacaran adalah membentuk karakter yang MELEMPEM

konsekuensi pacaran adalah memperbudak diri

konsekuensi pacaran adalah perpecahan diantara umat ISLAM

konsekuensi pacaran adalah ketidakharmonisan ketika telah berumah-tangga

konsekuensi pacaran adalah PENYUBURAN FREESEX

konsekuensi pacaran adalah menerima stetmen SETAN yg berkata kpd ALLAH "Kami akan mnjadikan apa yg buruk dipandang baik bagi manusia"

konsekuensi pacaran adalah lupa dengan hakikat hidup

konsekuensi pacaran adalah munculnya madzi yg merupakan najis, bagi lelaki dikemaluannya karena bersentuhan dg lawan jenis. solat gak sah deh

konsekuensi pacaran adalah melanggar hukum ISLAM dimana berkhalawat adalah HARAM

konsekuensi pacaran adalah naluri kebinatangan merajai akal sehat

konsekuensi pacaran adalah ketidakbertanggungjawaban lelaki terhadap perempuan

konsekuensi pacaran adalah CARA ANAK KECIL YANG GAK BERANI NIKAH

konsekuensi pacaran adalah pertengkaran GJ antara lelaki dan perempuan

konsekuensi pacaran adalah pendidikan menjadi ajang kontak jodoh

konsekuensi pacaran adalah pemuda hancur dan porak-poranda akibat tidak bermoral

konsekuensi pacaran adalah jalan kebebasan ala KAPITALISME

konsekuensi pacaran adalah pembunuhan akibat keluluhlantakan hati karena cinta yg bertepuk sebelah tangan

konsekuensi pacaran adalah dikata maho utk yg jomblo

konsekuensi pacaran adalah merendahkan kehormatan perempuan (tapi kebanyakan minat dan malah dicari)

konsekuensi pacaran adalah pembodohan diri sendiri

konsekuensi pacaran adalah jalan menuju perzinahan yg semakin ehem

konsekuensi pacaran adalah bikin sibuk ingin diperhatikan lebih.. (padahal yg namanya manusia terbatas)

konsekuensi pacaran adalah diselingkuhin..
Sent from BlackBerry® on 3