Senin, 25 Juni 2012

Menantang Angin

Menantang angin !! kemana kau akan pergi membawa gundahku?
Kini aku bersama mentari mengacuhkan segala derita..
Aku tahu Tuhan Sang Maha Pengasih hendak menamparku
Lewat setitik hitam dan biru yang terbingkai dalam satu pesona
Lewat segala damai dalam wujudnya yang pilu
Aku pun tahu Tuhan Sang Maha Agung tak hendak acuhkan lantunan do'a
Tapi DIA adalah Sang Pencipta, Sang Maha Kuasa yang tak hendak memberi panas dalam salju
Aku menantang angin membawa pergi gundahku
Aku menantang angin dalam syahdu
Aku menantang angin terbangkan khayalku
Aku menantang angin..
Tuhan kuatkan aku..

Jakarta, 26 Juni 2012
Sent from BlackBerry® on 3

Minggu, 24 Juni 2012

الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِين

Alhamdulillahirrobbil'alamin..adalah ayat kedua Ummul Qur'an,surat Al-fatihah. Namun ada juga sebagian muslim yang menganggap ayat ini adalah ayat pertama. Perbedaan ini timbul karena perbedaan para ulama dalam menyikapi ayat "Bismillahirrahmanirrahim" sebagai ayat pertama atau sebagai permulaan bacaan seperti di semua surat yang lain (kecuali Surat At-Taubah).
Namun daripada itu tidaklah terlalu penting membahasnya karena jamak di pahami meskipun ayat pertama adalah ayat "Alhamdulillahirrobbil'alamin" tetap saja pasti kita akan membaca basmallah sebelum membaca Qur'an (dalam segala hal lebih di utamakan).
Ayat "Alhamdulillahirrobbil'alamin" sendiri bermakna "Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam". Ya,dalam ayat ini kita di ajari bahwa pujian hanya layak di sematkan kepada Allah SWT saja. Pujian disini merupakan bentuk syukur kita terhadap segala nikmat-nikmatNYA yang tak terhingga. Juga pujian disini merupakan bentuk kesabaran kita terhadap apa-apa yang telah di timpakan kepada kita..
Kita dilarang untuk memuji kepada selainNYA, juga kita dilarang untuk berkeluh kesah kepada selainNYA, karena pada dasarnya segala yang terjadi adalah atas karunia dan izinNYA.
Dalam ayat ini pula Allah menyatakan kesombongan bahwa diriNYA-lah Tuhan semesta alam, tak ada sesuatu pun yang lebih hebat, lebih berkuasa, lebih memahami alam semesta selain daripadaNYA. Di haramkan bagi kita para makhluk untuk berlaku sombong, bahkan walau hanya sebesar biji sawi.
Jikalau pun kita adalah orang kaya raya, pemimpin terhebat yg tak pernah kalah, pencipta seni/barang kerajinan tingkat tinggi, motivator ulung, pemberi sedekah terbanyak dll namun itu semua hanyalah setitik bagiNYA. Pun jika kita adalah orang termiskin di dunia, seorang yang punya banyak masalah, seorang yang tak punya kemampuan apa-apa (?), dll maka jangan lupa bahwa Allah-Iah Tuhan semesta alam. Tak perlu rendah diri, minder, khawatir terhadap semua itu karena kita adalah manusia, makhluk paling sempurna yg di ciptakanNYA. Sebagai Tuhan semesta alam Allah tak akan pernah melalaikan makhluknya karena DIA-lah AR-RAHMAN dan AR-RAHIM sebagaimana di sebutkanNYA pada kelanjutan ayat ini.

Hanya Allah-lah pemilik segala kesombongan, hanya Allah-lah pemilik segala karunia
Hanya Allah-lah pemilik segala daya dan upaya
Hanya Allah-lah pemilik raga

Jangan lah bersedih cukupkanlah diri kita dengan
" الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِين "

Sent from BlackBerry® on 3

Kamis, 21 Juni 2012

Bismillahirrahmanirrahim..

Bismillahirrahmanirrahim..adalah sebuah ayat yang pasti kita baca di awal pembacaan surat Al-Qur'an (kecuali Surat At-Taubah). Bismillahirrahmanirrahim juga merupakan ayat pertama dari Surat Al-Fatihah, jantung atau ibu dari keseluruhan isi Al-Qur'an. Juga merupakan surat pertama yang turun secara utuh dalam satu kesatuan. Al-Fatihah juga merupakan surat pertama dari Al-Qur'an (dimana hal ini merupakan kesepakatan para Sahabat RA atas petunjuk Rasul Muhammad SAW)
Di sini pula Allah mendidik dan mengajari kita, orang-orang mukmin dan muslim, untuk selalu membaca Basmallah bila hendak memulai sesuatu hal untuk di kerjakan. Bahkan hal yg remeh temeh sekalipun.
Dalam hal ini (membaca Basmalah ketika memulai sesuatu) maka akan membuat kita untuk menyadari bahwa apa yang kita lakukan itu pada hakikatnya adalah atas izin-NYA. Sehingga di harapkan agar dalam berbuat dan bertindak kita selalu mengingat-NYA, jadi akan tercipta suatu tindakan yang baik, menyenangkan, bermanfaat dan jauh dari kata sia-sia..

Wallahu'alam bishowab..
Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 04 Juni 2012

Qadha dan Qadhar

Suatu hari dalam sebuah kajian di jelaskan tentang pengertian Qadha dan Qadar dan hubungannya dengan kehendak bebas yang di miliki oleh setiap manusia. berikut akan coba saya kemukakan kajian tersebut  :

Iman kepada Qadha dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan tentang segala seuatu bagi makhluknya. Berkaitan dengan qadha dan qadar, Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut yang artinya :

Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau bahagia.” (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud). 

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa nasib manusia telah ditentukan Allah sejak sebelum ia dilahirkan. Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha, sebab keberhasilan tidak datang dengan sendirinya. 

        Janganlah sekali-kali menjadikan takdir itu sebagai alasan untuk malas berusaha dan berbuat kejahatan. Pernah terjadi pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan dibawa kehadapan Khalifah Umar. ” Mengapa engkau mencuri?” tanya Khalifah. Pencuri itu menjawab, ”Memang Allah sudah mentakdirkan saya menjadi pencuri.” Mendengar jawaban demikian, Khalifah Umar marah, lalu berkata, ” Pukul saja orang ini dengan cemeti, setelah itu potonglah tangannya!.” Orang-orang yang ada disitu bertanya, ” Mengapa hukumnya diberatkan seperti itu?”Khalifah Umar menjawab, ”Ya, itulah yang setimpal. Ia wajib dipotong tangannya sebab mencuri dan wajib dipukul karena berdusta atas nama Allah”.

Mengenai adanya kewajiban berikhtiar , ditegaskan dalam sebuah kisah. Pada zaman nabi Muhammad SAW pernah terjadi bahwa seorang Arab Badui datang menghadap nabi. Orang itu datang dengan menunggang kuda. Setelah sampai, ia turun dari kudanya dan langsung menghadap nabi, tanpa terlebih dahulu mengikat kudanya. Nabi menegur orang itu, ”Kenapa kuda itu tidak engkau ikat?.” Orang Arab Badui itu menjawab, ”Biarlah, saya bertawakkal kepada Allah”. Nabi pun bersabda, ”Ikatlah kudamu, setelah itu bertawakkalah kepada Allah”.

Dari kisah tersebut jelaslah bahwa walaupun Allah telah menentukan segala sesuatu, namun manusia tetap berkewajiban untuk berikhtiar. Kita tidak mengetahui apa-apa yang akan terjadi pada diri kita, oleh sebab itu kita harus berikhtiar. Jika ingin pandai, hendaklah belajar dengan tekun. Jika ingin kaya, bekerjalah dengan rajin setelah itu berdo’a. Dengan berdo’a kita kembalikan segala urusan kepada Allah kita kepada Allah SWT. Dengan demikian apapun yang terjadi kita dapat menerimanya dengan ridha dan ikhlas.
Mengenai hubungan antara qadha dan qadar dengan ikhtiar ini, para ulama berpendapat, bahwa takdir itu ada dua macam : 

     1.Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Contoh seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian. Dalam hal ini Allah berfirman  
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( Q.S Ar-Ra’d ayat 11) 
 2.Takdir mubram; yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih, usia dan sebagainya.

wallahu'alam bishowab...